Archives for 01/11/08 - 01/12/08

Optimalkan Performa Harddisk Anda

On: 11.30.2008

- Cluster

Dalam beberapa file system seperti FAT dan NTFS, cluster adalah bagian dari kapasitas disk (baik removable disk ataupun non-rmovable disk) yang dialokasikan untuk direktori dan file. Cluster terdiri dari sekumpulan sector, di mana satu sector berkapasitas 512 byte cluster. Kapasitas dari cluster itu sendiri bervariasi antara 512 byte sampai 32 KB. Anda bias menentukan besar ukuran cluster pada saat menformat Harddisk.

- Extended Partition

Di dalam MBR ( Master Boot Record) hanya satu partisi yang bias dijadikan sebagai extended partition. Di mana extended partition memerlukan sekitar 512 byte dari sebuah partisi. Extended Partition ini oleh system akan disebut dengan logical drive sehingga secara otomatis ia berada di luar dari MBR.

- FAT

File Allocation Table (FAT) adalah file system yang dipergunakan oleh DOS dan Windows 9x/ME. FAT terdiri dari FAT12 (12bit), FAT16 (16bit), dan FAT32 (32bit). Batas maksimal dalam satu file yang bisa disimpan dalam file system ini untuk FAT12 sebesar 32 MB, FAT16 sebesar 2 GB dan FAT32 sebesar 4 GB. Sedangkan, kapasitas maksimum harddisk yang bisa dikenali untuk FAT12 sebesar 32 MB, FAT16 sebesar 2 GB dan FAT32 sebesar 2 TB. Untuk saat ini versi FAT yang masih banyak digunakan adalah FAT32 dikarenakan masih banyak orang yang menggunakan OS Windows 9x dan Windows ME.

- MBR

Master Boot Record (MBR) adalah sector dari sebuah partisi yang ada dalam harddisk dan menempati sector pertama dari harddisk tersebut. Sector pertama yang ditempati oleh MBR adalah sebesar 512 byte dan berisikan bootloader supaya harddisk tersebut bisa melakukan booting Windows atau sekedar dikenal oleh system. Dalam satu MBR bisa dijadikan empat buah primary partition dan sebuah extended partition.

- NTFS

New Technology File System (NTFS) adalah standar file system yang dipergunakan oleh Windows NT dan variannya, seperti Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Berbeda dengan FAT, NTFS tidak bekerja menggunakan cluster table namun menggunakan Master File Table (MFT). Selain itu, terdapat beberapa pengembangan teknologi dari NTFS dibanding FAT seperti support untuk metadata files dan pada NTFS sudah menggunakan advanced data structure untuk meningkatkan performa, realibilitas dan penggunaan disk space. NTFS mempunyai lima versi, versi 1.0, 1.1 dan 1.2 dipakai dalam Windows NT 3.51 dan Windows NT 4. Versi 3.0 dipakai dalam Windows 2000 dan versi 3.1 dipakai dalam Windows XP, Windows Server 2003 dan Windows Vista yang saat ini masih mencapai beta 2.

- Partition

Harddisk bisa dibagi dalam beberapa partisi yang masing – masing memiliki logical range, storage location, dan letter addressed yang berbeda satu sama lain. Informasi mengenai masing – masing partisi tersebut disimpan dalam MBR. Dengan menggunakan partisi dalam satu harddisk, PC Anda bisa menggunakan dual OS, baik itu kombinasi antara Windows dengan Windows atau Windows dengan OS lainnya. Keuntungan lain yang akan didapat jika harddisk Anda menggunakan partisi adalah jika ada salah satu partisi dari harddisk Anda terjadi bad sector, jmaka partisi yang lain masih aman dan masih bisa digunakan.

- PATA

Parallel Advanced Technology Attachment(PATA) adalah interface untuk menghubungkan antara harddisk dengan motherboard. Data dari harddisk ditransfer secara simultan dalam 16 bit block menggunakan 40-wire cable(kabel standard dari PATA). Setiap kabel standar PATA dapat menampung hingga dua media, baik harddisk ataupun optical drive dalam bentuk master dan slave.

- Primary Partition

Sebuah harddisk maksimal dapat dibagi menjadi empat buah primary partition. Berbeda dengan extended partition, primary partition disimpan langsung didalam MBR.

- RAID

Redundant Array Of Independent Disks (RAID). RAID adalah sebuah skema data storage yang menggunakan beberapa harddisk untuk digabungkan menjadi satu. Dari penggunaan sesungguhnya, system RAID ini mampu menggabungkan beberapa harddisk lama Anda menjadi satu kesatuan, sehingga meningkatkan kapasitas yang lebih besar, realibilitas, kecepatan yang lebih tinggi sehingga bisa menyamai sebuah harddisk dengan teknologi terbaru. Beberapa tipe RAID yang banyak dikenal adalah RAID O, RID 1, dan RAID 5.

- RAID 0

RAID 0 (dikenal juga dengan stripe set) sebenarnya bukan merupakan bagian dari system RAID, karena sifatnya yang tidak redundant. Meskipun begitu dalam implementasinya RAID 0 bisa membagi I/O operation (data) menjadi dua block yang sama dan mendistribusikannya kepada dua harddisk yang berbeda. Keuntungan dari RAID 0 adalah performa dari harddisk akan meningkat, baik kecepatan ataupun kapasitasnya. Kerugiannya, jika hanya menggunakan satu harddisk maka RAID 0 hanya akan memperalambat harddisk Anda dan tentu saja membuang-buang resource dari harddisk tersebut.

- RAID 1

RAID 1 mampu melakukan mirroring terhadap sekumpulan data dan meletakkannya ke dalam dua buah harddisk atau lebih, dan pada masing – masing harddisk itu memperoleh sekumpulan data yang sama. Fungsi seperti ini sangat diperlukan jika Anda lebih membutuhkan kecepatan membaca dari harddisk daripada besar kapasitas dari harddisk itu.

- RAID 5

Untuk bisa menggunakan System RAID 5 ini Anda memerlukan sedikitnya tiga buah harddisk untuk dijadikan satu kelompok. Sama dengan RAID 0, pada RAID 5 semua data didistribusikan secara merata ke masing – masing harddisk didalam kelompok tersebut. Pada RAID 5 ini akan diperoleh kombinasi keuntungan yang ada dalam RAID 0, yaitu kecepatan dan kapasitasnya dan dalam RAID 1 yaitu kecepatannya membaca dan realibilitasnya.

- SATA

Sama seperti PATA, SATA ( Serial Advanced Technology Attachment ) adalah interface yang digunakan untuk harddisk dengan motherboard. Perbedaanya dengan PATA adalah terletak pada kecepatan transfer-rate-nya yang lebih tinggi. Pada generasi pertama, SATA mampu melakukan transfer data samapi 150 MB/s, tidak jauh berbeda dengan PATA yang sudah memakai UDMA 133. Namun pada generasi SATA kedua, SATAII mampu melakukan transfer rate dua kali lebih cepat dari SATA, yaitu sekitar 300 MB/s. Keuntungan lainnya adalah kabel dari SATA lebih panjang dan fleksibel dibanding PATA. Panjang kabel SATA maksimal adalah 6 meter, PATA hanya 90 cm. Master dan slave tidak berlaku pada SATA, karena satu interface SATA hanya mampu menampung satu buah harddisk SATA.

Dikutip dari : Majalah PCMEDIA Edisi 10/2006 dengan perubahan seperlunya.